Sukhoi SU-27 Flanker
Sukhoi Su-27 Flanker
Sukhoi Su-27 atau Flanker dalam kode NATO adalah pesawat tempur
generasi keempat bermesin jet ganda buatan Soviet Union (sekarang Rusia)
dan di desain oleh Sukhoi Design Bureau, mampu terbang sejauh 3.530 km,
mempunyai persenjataan berat, Avionik canggih dan manuver yang sangat
lincah. Pesawat dengan kemampuan sejenis yang dipunyai Amerika adalah
Boeing F-15 Eagle.
Mempunyai seri produksi yang berkelanjutan dalam varian Flanker seperti Su-30, Su-33, Su-34 dan terakhir Su-35, mampu beroperasi dalam kondisi cuaca apapun dan bisa ditempatkan dalam Kapal induk. Sukhoi Su-27 menjadi primadona di banyak negara karena kapabilitas tempurnya yang terbilang kelas berat namun penjualan oleh Rusia yang terbilang tidak banyak hambatan tidak seperti produk sejenis seperti F-15 Eagle dan F/A-18 E/F Hornet yang hanya dijual kepada negara yang pro Amerika saja.
Mempunyai seri produksi yang berkelanjutan dalam varian Flanker seperti Su-30, Su-33, Su-34 dan terakhir Su-35, mampu beroperasi dalam kondisi cuaca apapun dan bisa ditempatkan dalam Kapal induk. Sukhoi Su-27 menjadi primadona di banyak negara karena kapabilitas tempurnya yang terbilang kelas berat namun penjualan oleh Rusia yang terbilang tidak banyak hambatan tidak seperti produk sejenis seperti F-15 Eagle dan F/A-18 E/F Hornet yang hanya dijual kepada negara yang pro Amerika saja.
Sejarah dan pengembangan
Proyek Sukhoi dimulai dari tahun 1969 ketika Soviet mengetahui bahwa USAF (U.S Air Force) mengembangkan program F-X yang menghasilkan pesawat tempur F-15 Eagle dan Pimpinan Uni Soviet menyadari bahwa pesawat tempur Amerika yang baru memiliki keunggulan teknologi melebihi pesawat tempur yang dimiliki Soviet oleh karena itu Staf Umum Soviet mengeluarkan persyaratan untuk PFI (Perspectivnyy Frontovoy Isteribel), spesifikasi ambisius untuk pesawat tempur dengan kemampuan terbang yang panjang, mampu terbang dilandasan yang keras, kelincahan yang sangat baik, kecepatan Match 2 dan persenjataan berat. Desain Aerodinamis sebagian besar dilakukan oleh TsAGI (Tsentralniy Aerogidrodinamicheskiy Institut) dan Sukhoi Design Bureau.
Proyek Sukhoi dimulai dari tahun 1969 ketika Soviet mengetahui bahwa USAF (U.S Air Force) mengembangkan program F-X yang menghasilkan pesawat tempur F-15 Eagle dan Pimpinan Uni Soviet menyadari bahwa pesawat tempur Amerika yang baru memiliki keunggulan teknologi melebihi pesawat tempur yang dimiliki Soviet oleh karena itu Staf Umum Soviet mengeluarkan persyaratan untuk PFI (Perspectivnyy Frontovoy Isteribel), spesifikasi ambisius untuk pesawat tempur dengan kemampuan terbang yang panjang, mampu terbang dilandasan yang keras, kelincahan yang sangat baik, kecepatan Match 2 dan persenjataan berat. Desain Aerodinamis sebagian besar dilakukan oleh TsAGI (Tsentralniy Aerogidrodinamicheskiy Institut) dan Sukhoi Design Bureau.
Ketika spesifikasi terbukti terlalu menantang dan mahal untuk sebuah
pesawat tunggal dalam jumlah yang diinginkan, maka spesifikasi PFI
dipecah menjadi dua yaitu LPFI (Lyogkyi PFI / Lightweight PFI) dan TPFI
(Tyazholyi PFI / Heavyweight PFI). Program LPFI menghasilkan MIG-29 dan
TPFI ditugaskan pada Sukhoi OKB menghasilkan Su-27 dan turunannya,
program PFI ini mirip dengan program F-X Amerika dimana hasilnya adalah
F-15 Eagle untuk heavyweightnya dan F-16 Fighting Falcon sebagai
Lightweightnya dan turunan selanjutnya adalah F/A-18 Hornet.
Desain Sukhoi semakin diubah untuk mendekati spesifikasi F-15 Eagle dan muncullah prototipe T-10 Flanker A ( Sukhoi ke sepuluh dengan desain sayap delta) ya ng terbang pertama kali pada 20 mei 1977, pesawat memilik sayap delta yang besar yang dipotong, mesin jet ganda yang dipisah oleh sebuah terowongan seperti punya F-14 Tomcat yang juga berfungsi sebagai penyimpan senjata tambahan dan pelindung radar serta sayap ganda. saat dikembangkan terlihat oleh satelit mata-mata di Zhukovsky fligt test center dekat kota Ramenskoe, diyakini sebuah kata sandi Ram-K adalah proyek pesawat dengan dua versi yaitu versi pesawat sayap ayun seperti F-14 Tomcat dan desain pesawat kursi ganda sayap tetap yang diperkirakan adalah Mikoyan Mig-31. T-10S disebut oleh Barat dan NATO sebagai Flanker-A mengalami kecelakaan fatal pada 7 mei 1978 dan akhirnya mendapat revisi dan Re-desain ulang dan mampu melakukan penerbangan pertama pada 20 april 1981 tapi lagi-lagi mendapat kecelakaan fatal pada 23 desember 1981.
Desain Sukhoi semakin diubah untuk mendekati spesifikasi F-15 Eagle dan muncullah prototipe T-10 Flanker A ( Sukhoi ke sepuluh dengan desain sayap delta) ya ng terbang pertama kali pada 20 mei 1977, pesawat memilik sayap delta yang besar yang dipotong, mesin jet ganda yang dipisah oleh sebuah terowongan seperti punya F-14 Tomcat yang juga berfungsi sebagai penyimpan senjata tambahan dan pelindung radar serta sayap ganda. saat dikembangkan terlihat oleh satelit mata-mata di Zhukovsky fligt test center dekat kota Ramenskoe, diyakini sebuah kata sandi Ram-K adalah proyek pesawat dengan dua versi yaitu versi pesawat sayap ayun seperti F-14 Tomcat dan desain pesawat kursi ganda sayap tetap yang diperkirakan adalah Mikoyan Mig-31. T-10S disebut oleh Barat dan NATO sebagai Flanker-A mengalami kecelakaan fatal pada 7 mei 1978 dan akhirnya mendapat revisi dan Re-desain ulang dan mampu melakukan penerbangan pertama pada 20 april 1981 tapi lagi-lagi mendapat kecelakaan fatal pada 23 desember 1981.
gambar prototipe Sukhoi T-10
Produksi Sukhoi Su-27, kadang Su-27S (Flanker-B dalam kode NATO)
mulai memasuki layanan operasional VVS (Voenno Vozdushnye Sily)/ Soviet
Air Force sekitar tahun 1984 meskipun kesulitan manufaktur membayangi
sampai tahun 1986. Su-27 memasuki layanan PVO (Protivo Vozdushnoy
Oborony)/ Soviet Air Defence Forces dan Frontal Aviation sebagai pesawat
interceptor menggantikan pesawat tempur lama seperti Su-15 dan Tupolev
Tu-28. meskipun Su-27 memiliki kemampuan serangan udara ke darat tapi
dalam tugasn ya lebih banyak sebagai Interdictor yaitu pertempuran udara
dengan sasaran Tanker atau AWACS NATO yang bertujuan untuk membatasi
peran NATO dalam kampanye pertahanan udara dan juga dalam pelayanan CIS
(Commonwealth of Independent States), Su-27 mempunyai rudal jarak jauh
Vympel R-37 yang dikenal sebagai “AWACS Killer” dan Rudal Novator K-100
jika sudah siap. Dari tahun 1986 Su-27 spesial dengan kode P-42 yang
mengambil basis dari prototipe T-10S-3 dibangun kembali dengan
mengurangi berat minimum dan kema mpuan untuk mencapai rekor memanjat
dan ketinggian dimana sebanyak 35 rekor baru dicapai dari tahun 1986
sampai 1988. Desain dasar dan aerodinamis memang mirip dengan MiG-29
namun dengan badan yang lebih besar, ini adalah pesawat yang sangat
besar dimana untuk meminimalkan berat pesawat digunakan bahan Titanium
sekitar 30% dan tidak ada material komposit yang digunakan. bentuk sayap
yang tidak sepenuhnya delta dan dipotong untuk menempatkan rel rudal
dan desain dua sayap ekor konvesional d itambah sirip ekor dinamis untuk
stabilitas lateral. Menggunakan Mesin jet ganda Lyulka AL-31 F Turbofan
yang lebar dengan alasan keamanan dan menjamin aliran udara tidak
terganggu melalui intake pesawat, adanya ruang/tunnel diantara mesin
juga berfungsi sebagai penyimpan senjata tambahan juga mengurangi beban
sayap. movable guided vanes di dalam intake membantu mencapai kecepatan
Match 2 dan membantu aliran udara pada mesin dalam tekanan tinggi, mesh
screen pada intake menjaga agar tidak ada partikel benda m asuk kedalam
mesin waktu take-off.
gambar mesin jet Saturn AL-31F Turbofan
Su-27 adalah pesawat pertama Soviet yang memakai teknologi sistem
kontrol Fly-by-Wire dikembangkan berdasarkan pengalaman OKB Sukhoi dalam
proyek bomber Sukhoi T-4 dikombinasikan dengan beban sayap yang relatif
rendah da n kontrol penerbangan dasar yang kuat membuat pesawat sangat
gesit, terkontrol bahkan pada saat kecepatan sangat rendah dan sudut
serangan tinggi. Manuver terkenal dari Sukhoi Su-27 adalah manuver Cobra
Pugachev yaitu perlambatan dinamis dan pergerakan singkat dalam sudut
120° posisi serang. Thrust vectoring juga telah diuji yang nantinya akan
dipakai pada Su-30MK dan Su-37 model yang memungkinkan pesawat untuk
melakukan gerakan keras tanpa radius dan jungkir balik secara vertikal
tanpa batas. memang inilah kelebihan Sukhoi yang tidak dipunyai oleh
kompetitornya di Amerika pada pesawat generasi keempat dimana momok saat
itu pesawat tempur tidak berani melakukan manuver jungkir balik atau
memanjat dikarenakan turbulensi udara bisa mematikan mesin hingga
pesawat jatuh dan Amerika baru mengadopsinya pada pesawat terbaru F/A-18
E/F Superhornet dan generasi selanjutnya.
Varian kapal induk adalah Su-27K atau Su-33 menggabungkan Canard untuk membantu mengangkat pesawat saat lepas landas dan mengurangi jar ak lepas landas di Kapal Induk Rusia Admiral Kuznetsov karena kapal tidak memiliki ketapel, penggunaan canards juga dipakai pada pesawat selanjutnya seperti Su-30S, Su-35 dan Su-37.
Selain kelincahan Su-27 juga memiliki kapasitas penyimpanan bahan bakar internal yang besar, dalam konfigurasi overload untuk jangkauan maksimum mampu membawa 9.400 kg bahan bakar internal namun manuver pesawat menjadi terbatas karena batas normal bahan bakar adalah 5.270 kg.
Su-27 dipersenjatai meriam tunggal 30 mm GSH-30-1 Gryazev-Shipunov di wingroot kanan dan ada 10 cantelan untuk persenjataan dan lainnya, standart armament adalah misil Vympel R-73 (AA-11-Archer), Vympel R-27 (AA-10-Alamo) dan seri yang terakhir sudah menggunakan pemandu Infra Red. Varian selanjutanya seperti Su-30, Su-35 dan Su-37 menggunakan misil Vympel R-77 (AA-12-Adder).
Su-27 juga memiliki kontras tinggi tuneable HUD (Head-Up- Displays) dan kemampuan Helmet Mounted Displays.
Varian kapal induk adalah Su-27K atau Su-33 menggabungkan Canard untuk membantu mengangkat pesawat saat lepas landas dan mengurangi jar ak lepas landas di Kapal Induk Rusia Admiral Kuznetsov karena kapal tidak memiliki ketapel, penggunaan canards juga dipakai pada pesawat selanjutnya seperti Su-30S, Su-35 dan Su-37.
Selain kelincahan Su-27 juga memiliki kapasitas penyimpanan bahan bakar internal yang besar, dalam konfigurasi overload untuk jangkauan maksimum mampu membawa 9.400 kg bahan bakar internal namun manuver pesawat menjadi terbatas karena batas normal bahan bakar adalah 5.270 kg.
Su-27 dipersenjatai meriam tunggal 30 mm GSH-30-1 Gryazev-Shipunov di wingroot kanan dan ada 10 cantelan untuk persenjataan dan lainnya, standart armament adalah misil Vympel R-73 (AA-11-Archer), Vympel R-27 (AA-10-Alamo) dan seri yang terakhir sudah menggunakan pemandu Infra Red. Varian selanjutanya seperti Su-30, Su-35 dan Su-37 menggunakan misil Vympel R-77 (AA-12-Adder).
Su-27 juga memiliki kontras tinggi tuneable HUD (Head-Up- Displays) dan kemampuan Helmet Mounted Displays.
gambar kokpit Sukhoi SU-27
Su-27 dilengkapi dengan radar Phazotron N001 Zhuk coherent
pulse-doppler radar dengan kemampuan melacak sekaligus memindai dan look
down/shoot do wn. pesawat memiliki OLS-27 Infra Red Search and Track
(IRST) yang diletakkan di hidung pesawat dengan jangkauan 80 -100 km
yang juga dapat digabungkan dengan pengintai Laser, sistemnya juga dapat
terintegrasi dengan radar hingga bisa meluncurkan misil pelacak pesawat
stealth (R-27 dan R-73) dan juga dapat mengontrol cannon sehingga bisa
mendapatkan akurasi tembakan seperti dalam radar.
Masalah Radar menjadi serius dalam pengembangan Su-27 karena ambisi Soviet untuk bisa menghasilkan radar yang bisa mencapai radius 200 km melawan bomber Tu-16 (16 m² RCS) sama seperti radar 1-ton Zaslon phased array radar milik pesawat tempur MiG-31.
Pengembangan radar juga memiliki masalah rumit karena sampai tahun 1982 Myesch program ditinggalkan karena ketidakmampuan mengembangkan radar, akhirnya desain radar mengambil dasar dari radar N019 Topaz dengan versi yang lebih besar dari array twist cassegraine milik MiG-29, sebagai hasilnya hadir radar N001 dengan prosesor signal TS100 milik N019 sementara penerusnya N001V memakai prosesor signal TS101M milik radar penerus N109M dan radar hanya bisa mencapai kisaran 140 km melawan Tu-16 dan hanya bisa terlibat satu target dan inilah masalahnya bahkan radar N001 baru bisa diaplikasikan mulai tahun 1991 padahal Su-27 sudah hadir sejak tahun 1986 dan ada yang mengatakan juga bahwa Su-27 adalah produk gagal dan mendapat penyempurnaan pada seri Flanker selanjutnya dan hanya empat negara menjadi operator Su-27 yaitu Rusia, China, Vietnam dan Indonesia.
Seri pertama N001 adalah Tikhomirov (NIIR) N001 kode NATO adalah Slot Back sebagai pulse-doppler radar dengan kemampuan buruk karena men ggunakan prosessor yang ketinggalan jaman, selama bertahun-tahun dibawah desainer utama Profesor V.K.Grishin radar N001 telah diupgrade berkali-kali sehingga varian baru N001V, N001VE, N001V EP sudah diaplikasikan pada pesawat termasuk versi eksport. Profesor V.K.Grishin adalah pencipta Radar Zalson S-800 Passive phased array radar pada MiG-31 dan keahliannya mulai dikontribusikan pada desain radar array seri N001 selanjutnya.
Masalah Radar menjadi serius dalam pengembangan Su-27 karena ambisi Soviet untuk bisa menghasilkan radar yang bisa mencapai radius 200 km melawan bomber Tu-16 (16 m² RCS) sama seperti radar 1-ton Zaslon phased array radar milik pesawat tempur MiG-31.
Pengembangan radar juga memiliki masalah rumit karena sampai tahun 1982 Myesch program ditinggalkan karena ketidakmampuan mengembangkan radar, akhirnya desain radar mengambil dasar dari radar N019 Topaz dengan versi yang lebih besar dari array twist cassegraine milik MiG-29, sebagai hasilnya hadir radar N001 dengan prosesor signal TS100 milik N019 sementara penerusnya N001V memakai prosesor signal TS101M milik radar penerus N109M dan radar hanya bisa mencapai kisaran 140 km melawan Tu-16 dan hanya bisa terlibat satu target dan inilah masalahnya bahkan radar N001 baru bisa diaplikasikan mulai tahun 1991 padahal Su-27 sudah hadir sejak tahun 1986 dan ada yang mengatakan juga bahwa Su-27 adalah produk gagal dan mendapat penyempurnaan pada seri Flanker selanjutnya dan hanya empat negara menjadi operator Su-27 yaitu Rusia, China, Vietnam dan Indonesia.
Seri pertama N001 adalah Tikhomirov (NIIR) N001 kode NATO adalah Slot Back sebagai pulse-doppler radar dengan kemampuan buruk karena men ggunakan prosessor yang ketinggalan jaman, selama bertahun-tahun dibawah desainer utama Profesor V.K.Grishin radar N001 telah diupgrade berkali-kali sehingga varian baru N001V, N001VE, N001V EP sudah diaplikasikan pada pesawat termasuk versi eksport. Profesor V.K.Grishin adalah pencipta Radar Zalson S-800 Passive phased array radar pada MiG-31 dan keahliannya mulai dikontribusikan pada desain radar array seri N001 selanjutnya.
gambar radar jadul Tikhomirov (NIIR) N001
Tampak jelas ada ruang yang terbatas pada perbaikan seri N001 dan
penyempurnaan radar memang diteruskan untuk seri flanker selanjutnya
seperti Su-30, Su-35 dan Su-37 yang sudah memakai radar Bars N011M
dengan Passive Electronically Scanned Array, jangkauan yang lebih jauh,
sensitifitas dan kemampuan pelacakan beberapa target dan kedepannya akan
digantikan oleh Radar Irbis-E yang rencananya akan dipasang pa da
pesawat tempur masa depan generasi kelima Rusia PAK-FA.
Sukhoi Su-27/30/35/37 memiliki kelincahan manuver yang luar biasa namun kinerja dan bahan pesawat tidak memilik teknologi Stealth sehingga penerimaan radar cross section menjadi besar dan kedepannya Rusia akan mengembangkan teknologi Plasma-cloud generation technology for Stealth application unutk mengurangi RCS pesawat dengan 100 Factor dan teknologi telah diam-diam diuji pada Sukhoi Su-27IB pada bulan juni 2 007.
Sukhoi Su-27/30/35/37 memiliki kelincahan manuver yang luar biasa namun kinerja dan bahan pesawat tidak memilik teknologi Stealth sehingga penerimaan radar cross section menjadi besar dan kedepannya Rusia akan mengembangkan teknologi Plasma-cloud generation technology for Stealth application unutk mengurangi RCS pesawat dengan 100 Factor dan teknologi telah diam-diam diuji pada Sukhoi Su-27IB pada bulan juni 2 007.
Varian yang sudah dihasilkan :
Era Soviet :
* T10 ( Flanker-A) : protoipe pertama
* T10S : prototipe lanjutan
* P-42 : versi khusus demonstrator dibuat hanya untuk memecahkan rekor pesawat.
* Su-27 : seri praproduksi dengan mesin AL-31F dalam jumlah terbat as.
* Su-27S (Flanker B) : varian utama singgle seater untuk Angkatan Udara Soviet.
* Su-27UB (Flanker C): varian dua kursi untuk versi trainer.
* Su-27SK : varian eksport singgle seater.
* Su-27UBK : varian eksport dua kursi trainer.
* Su-27K (Su-33/ Flanker D) : varian singgle seater untuk Kapal Induk dengan sayap lipat.
Era Soviet :
* T10 ( Flanker-A) : protoipe pertama
* T10S : prototipe lanjutan
* P-42 : versi khusus demonstrator dibuat hanya untuk memecahkan rekor pesawat.
* Su-27 : seri praproduksi dengan mesin AL-31F dalam jumlah terbat as.
* Su-27S (Flanker B) : varian utama singgle seater untuk Angkatan Udara Soviet.
* Su-27UB (Flanker C): varian dua kursi untuk versi trainer.
* Su-27SK : varian eksport singgle seater.
* Su-27UBK : varian eksport dua kursi trainer.
* Su-27K (Su-33/ Flanker D) : varian singgle seater untuk Kapal Induk dengan sayap lipat.
Sesudah era Soviet :
* Su-27PD : varian singgle seater demonstrator dengan kemampuan pengisian bahar bakar di
udara.
* Su-27PU (Su-30) : varian dua kursi dengan produksi terbatas.
* Su-27M (Flanker E) : varian lanjutan Su-27S dengan teknologi yang lebih canggih.
* Su-27SM : varian upgrade Su-27S dengan teknologi pada Su-27M.
* Su-27SKM : varian upgrade dari Su–27SK dengan penggantian ko kpit modern penambahan
sistem pertahanan Electronic ConterMeasures (ECM) dan pengisian di udara.
* Su-27UBM : varian upgrade dari Su-27UB.
* Su-27M2 : varian mutakhir dari Su-27 dengan penggantian radar Irbis-E, perbaikan mesin dan
Avionik secanggih Su-35BM.
* Su-27KUB : varian kapal induk dengan desain kokpit dua kursi segaris dengan fungsi sebagai
pesawat latih yang multifungsi.
* Su-27PD : varian singgle seater demonstrator dengan kemampuan pengisian bahar bakar di
udara.
* Su-27PU (Su-30) : varian dua kursi dengan produksi terbatas.
* Su-27M (Flanker E) : varian lanjutan Su-27S dengan teknologi yang lebih canggih.
* Su-27SM : varian upgrade Su-27S dengan teknologi pada Su-27M.
* Su-27SKM : varian upgrade dari Su–27SK dengan penggantian ko kpit modern penambahan
sistem pertahanan Electronic ConterMeasures (ECM) dan pengisian di udara.
* Su-27UBM : varian upgrade dari Su-27UB.
* Su-27M2 : varian mutakhir dari Su-27 dengan penggantian radar Irbis-E, perbaikan mesin dan
Avionik secanggih Su-35BM.
* Su-27KUB : varian kapal induk dengan desain kokpit dua kursi segaris dengan fungsi sebagai
pesawat latih yang multifungsi.
gambar Sukhoi Su-27SKM Indonesia
gambar Sukhoi Su-27S Ukraina
gambar Sukhoi Su-27UB Vietnam
gambar Sukhoi Su-27UBK China
gambar Sukhoi Su-27K Naval Rusia
gambar Sukhoi Su-27M Flanker E
gambar Sukhoi Su-27SM
gambar Sukhoi Su-27SKM
gambar Sukhoi Su-27UBM Belarusia
gambar Sukhoi Su-27KUB
gambar Sukhoi Su-27P demonstrator
Tidak ada komentar:
Posting Komentar