Sab JAS 39 Gripen
JAS-39 Gripen adalah pesawat tempur Multi-role berpenggerak jet
tunggal buatan Saab Swedish Aerospace Company, sebagai produk asli
kebanggan swedia JAS Gripen juga sudah dipakai oleh Angkatan Udara
Republik Ceko, Hungaria, Afrika selatan dan Thailand, Gripen
dipersiapkan untuk menggantikan pesawat tempur lama Saab 35 Draken dan
Saab 37 Viggen sebagai pesawat tempur generasi keempat yang berteknologi
modern.
Saab 35 Draken
Saab 37 Viggen
Pengembangan Gripen dimulai pada tahun 1982 setelah Parlemen
menyetujui, penggunaan nama JAS berasal dari singkatan Jack Attack
Spanning dan nama Gripen (Griffin) diambilkan dari sebuah kompetisi
publik untuk memberi nama pesawat terbang Swedia yang baru.
Swedia memilih untuk mengembangkan Gripen daripada memilih varian seri
dari F-16, F-18, F-5S dan F-20 Tigershark karena percaya akan kemampuan
yang dimiliki sendiri.
Gripen pertama kali terbang pada 26 april 1987 saat Ulang tahun ke 50 Saab dan prototipe pertama terbang pada 9 desember 1988.
Pengembangan proyek Gripen dikerjakan bersama BAE System dan pada tahun
1995 dibetuk sebuah konsorsium perusahaan Saab-BAe Gripen AB yang
bertugas sebagai manufaktur dan pemasaran dari Gripen secara
internasional, kerjasama ini berlanjut lagi pada tahun 2001 sampai 2004
dan pada Januari 2005 Saab bertanggung jawab penuh untuk pemasaran
Gripen.
Pada 26 april 2007 Norwegia menandatangani kesepakatan untuk
berpartisipasi dalam pengembangan Gripen di masa depan dan nilai
kontraknya adalah NOK 150 juta dan berdurasi selama dua tahun,
selanjutnya pada juni 2007 Thales Norway A/S menandatangani kontrak
kerjasama untuk pengembangan sistem komunikasi dari Gripen, dan pada
desember 2007 perusahaan teknologi dari Denmark Terma A/S juga ikut
berpartisipasi dalam pengembangan teknologi dengan nilai kontrak DKK 10
milliar selama 10-15 tahun yang juga memastikan Denmark untuk ikut
memilih Gripen.Pada tanggal 23 april 2008 Pesawat demonstrator versi
dual seat selesai dibuat, pesawat juga disebut Gripen Demo / Gripen E/F
atau juga MS-21, Mesin jet menggunakan Volvo Aero RM-12 Turbofan
produksi Volvo Glygmotor yang merupakan pengembangan dari Mesin jet
General Electric F-404 J Turbofan, mesin yang juga dipakai oleh F/A-18
Superhornet, sebagian part komponen dibuat di General Electric USA
kemudian di rakit di Volvo Aero Swedia, mempunyai kecepatan maksimum
mach 1,1 dengan traksi 80.5/54 kN.
gambar mesin Volvo Aero RM-12 Turbofan
Penerbangan perdana Gripen Demo dilakukan pada tanggal 27 mei 2008
berlangsung sekitar 30 menit dengan ketinggian maksimum sekitar 6.400
meter (21.000 kaki) dan pada tanggal 21 januari 2009 Gripen Demo terbang
hingga kecepatan Mach 1,2 tanpa henti untuk menguji kekuatan
supercruisenya.
Gripen generasi terbaru atau Gripen NG mengalami perubahan dengan
penambahan kapasitas tangki bahan sebesar 40% dan kapasitas payload
sebesar 14.000 – 16.000 Kg serta penambahan dua pylon beban berat, Radar
PS-05/A serta antenna AESA dan siap di uji pada pertengahan 2009.
Saab melakukan studi untuk membuat pesawat tempur versi kapal induk
sejak 1990-an dan pada 2009 Saab meluncurkan proyek naval version karena
adanya permintaan dari India dan brasil, tahun 2010 Pemerintah Swedia
memberikan kontrak selama 4 tahun kepada Saab untuk meningkatkan Radar
Gripen dan peralatan lainnya serta menurunkan biaya operasional dengan
rencana akan memesan varian terbaru yaitu Gripen NG selain JAS 39 E/F
yang akan diharapkan sudah memasuki Angkatan Udara Swedia di tahun
2017.Desain pesawat memakai sayap Delta dan Canards ( sebuah sayap kecil
aerodinamic yang dipasang dikepala pesawat ) yang berfungsi untuk
mendapatkan pengendalian optimal dan daya aerodinamis pada saat pesawat
melakukan manuver atau take-off maupun mendarat, mendukung avionik
peperangan elektronik yang lebih terprogram serta membuat pesawat mampu
membawa persenjataan maksimum tanpa mengurangi daya aerodinamis
gambar canard berwarna biru pada Gripen
Desain Canards memang berfungsi untuk membantu pesawat untuk dapat
terbang di landasan yang pendek sekitar 800 meter dalam pengujian dan
juga dapat berfungsi sebagai rem besar yang mendorong gaya gerak pesawat
kebawah (downforce) sehingga memungkinkan pesawat untuk menghentikan
laju roda dalam jarak yang pendek, estimasi harga pesawat sekitar 300
milliar rupiah, cukup mahal tapi terbayar dengan kemampuannya yang lebih
dan menurut sumber dari swedia itu hanya memakan 2/3 biaya dari biaya
pembuatan Saab Viggen.
Radar Gripen menggunakan PS-05/A Pulse-doppler X Band radar yang dikembangkan oleh Ericsson dan GE Marconi yang didasarkan pada Radar Blue Vixen yang digunakan pada pesawat Sea Harrier yang berhasil menahan radar pesawat eurofighter, Radar ini mampu mendeteksi, menemukan, megidentifikasi dan secara otomatis melacak beberapa target di bidang atas dan bawah, di tanh dan laut maupun udara dalam segala kondisi cuaca, Radar juga dapat membimbing empat rudal udara ke udara semisal AIM-120 AMRAAM, MBDA MICA secara simultan ke empat target berbeda, pada 7 maret 2009 Saab menandatangani kerjasama dengan SELEX Galileo untuk pengembangan Radar AESA Raven yang didasarkan dari Radar Selex Galileo AESA Vixen dan PS-05/A, Radar ini dapat memindai 200 derajat, sedikit ke belakang kiri dan sedikit ke belakang kanan dan pada 9 september 2009 Gripen Internasional menawarkan source code dari AESA sebagai tawaran Gripen untuk India.
Kokpit memiliki tiga warna full display dan digital emergency instrument presentation yang unik
, lay out kokpit dengan antarmuka yang memudahkan kerja pilot, tongkat kendali dan throttle tangan kiri serta kokpit yang lebih besar 30% dari pesawat sekelas didominasi oleh tiga buah ( 15,7 x 21 cm) aktif matrik, kristal cair, multi fungsi display dengan sudut lebar 20 x 28 derajat Head-up display (HUD) dilengkapi dengan sensor cahaya untuk komputer dan contrast control.
Radar Gripen menggunakan PS-05/A Pulse-doppler X Band radar yang dikembangkan oleh Ericsson dan GE Marconi yang didasarkan pada Radar Blue Vixen yang digunakan pada pesawat Sea Harrier yang berhasil menahan radar pesawat eurofighter, Radar ini mampu mendeteksi, menemukan, megidentifikasi dan secara otomatis melacak beberapa target di bidang atas dan bawah, di tanh dan laut maupun udara dalam segala kondisi cuaca, Radar juga dapat membimbing empat rudal udara ke udara semisal AIM-120 AMRAAM, MBDA MICA secara simultan ke empat target berbeda, pada 7 maret 2009 Saab menandatangani kerjasama dengan SELEX Galileo untuk pengembangan Radar AESA Raven yang didasarkan dari Radar Selex Galileo AESA Vixen dan PS-05/A, Radar ini dapat memindai 200 derajat, sedikit ke belakang kiri dan sedikit ke belakang kanan dan pada 9 september 2009 Gripen Internasional menawarkan source code dari AESA sebagai tawaran Gripen untuk India.
Kokpit memiliki tiga warna full display dan digital emergency instrument presentation yang unik
, lay out kokpit dengan antarmuka yang memudahkan kerja pilot, tongkat kendali dan throttle tangan kiri serta kokpit yang lebih besar 30% dari pesawat sekelas didominasi oleh tiga buah ( 15,7 x 21 cm) aktif matrik, kristal cair, multi fungsi display dengan sudut lebar 20 x 28 derajat Head-up display (HUD) dilengkapi dengan sensor cahaya untuk komputer dan contrast control.
Keunikan Gripen adalah pesawat dapat mendarat di landasan jalan raya
untuk mengisi bahan bakar dari tangki bahan bakar secara darurat dan
terbang lagi dalam sesaat, berikut ini gambar pengetesan terbang Gripen
di jalan raya dengan ukuran 17 x 800 meter :
Pemerintah Swedia telah memesan 204 unit pesawat kepada Saab termasuk
didalamnya 28 unit varian dual seat, Czech Air Force dan Hungarian Air
Force telah menyewa 14 pesawat dengan dua diantaranya varian dual seat
menjadikan keduanya sebagai operator pertama pemakai JAS 39 Gripen
diluar Swedia dan lulus dalam uji NATO untuk melaku kan pengisian bahan
bakar di udara dengan menggunakan pesawat tanker, pengiriman ke Afrika
selatan dimulai pada bulan april 2008 sebanyak 26 pesawat termasuk
sembilan versi dual seat didalamnya kemudian pada tanggal 2 juni 2010
dikirim 15 unit lagi termasuk 9 unit versi dual seat, Thailand air force
juga membeli 6 pesawat dengan 4 unit versi dual seat, banyak negara
lain melakukan tender pembelian Gripen seperti kroasia, belanda, swiss,
denmark, brasil, india, filandia, rumania tapi masih belum memberikan
keputusan tenta ng pemebelian pesawat bahkan Norwegia yang ikut
berkecimpung dalam pengembangan Gripen malah memutuskan untuk
membatalkan kontrak dan menerima penawaran Lockheed Martin F-35 dari
Amerika.
Berikut Varian yang sudah dihasilkan dari Saab Jas 39 Gripen :
* JAS 39 A : Versi pertama yang dihasilkan di tahun 1996 dan 31 unit diantaranya akan di
Up-grade ke dalam versi standart C/D.
* JAS 39 B : Varian dua kursi.
* JAS 39 C : Varian single seat yang sudah bersertifikat NATO dan mampu melakukan pengisian bahan bakar di udara.
* JAS 39 D : Varian dual seat dari versi C.
* Gripen Demo : Varian demonstrator dual seat sebelum proses Gripen NG.
* Gripen NG : Varian terbaru dengan penggantian mesin baru GE
F414G, perbaikan Avionik, penambahan kapasitas tangki bahan bakar dan
Pylons.
* Sea Gripen : Varian kapal induk /angkatan laut dari Gripen N G.
Gripen cutaway :
gambar JAS-39A Gripen
gambar JAS-39B Gripen
gambar JAS-39C Gripen
gambar JAS-39D Gripen
gambar JAS-39 Gripen NG
gambar refuelling probe extended
Tidak ada komentar:
Posting Komentar