Roda gigi begitu banyak dibahas
dalam dunia mechanical, sedikit berbagi informasi tentang roda gigi
maka saya menulis sedikit tentang roda gigi saya harap tulisan ini dapat
membantu dan memberi informasi bagi para engineers.
Jika
dari dua buah roda berbentuk silinder atau kerucut yang saling
bersinggungan pada kelilingnya salah satu diputar, maka yang lainnya
akan ikut berputar pula. Alat yang menggunakan cara kerja semacam ini
untuk mentransmisikan daya disebut roda gesek. Hal ini untuk meneruskan daya kecil dengan putaran yang tidak perlu tepat.
Namun
untuk menghasilkan daya yang besar dan putaran yang tepat, kedua roda
gesek ini harus dibuat bergigi pada kelilingnya sehingga penerusan daya
dilkukan oleh gigi-gigi kedua roda yang saling berkait. Roda gigi
semacam ini, yang dapat berbentuk silinder atau kerucut disebut roda gigi.
A. Klasifikasi Roda Gigi
Klasifikasi Roda Gigi
No.
|
Letak Poros
|
Roda Gigi
|
Keterangan
|
1.
|
Roda gigi dengan poros sejajar
|
Roda gigi lurus (a)
Roda gigi miring (b)
Roda gigi miring ganda (c)
|
(Klasifikasi atas dasar bentuk alur gigi)
|
Roda gigi luar
Roda gigi dalam dan pinyon (d)
Batang gigi dan pinyon (e)
|
Arah putaran berlawanan
Arah putaran sama
Gerakan lurus dan berputar
| ||
2.
|
Roda gigi dengan poros berpotongan
|
Roda gigi kerucut lurus (f)
Roda gigi kerucut spiral (g)
· Roda gigi kerucut Zerol
· Roda gigi kerucut miring
· Roda gigi kerucut miring ganda
Roda gigi permukaan dengan poros berpotongan (h)
|
(Klasifikasi atas dasar bentuk jalur gigi)
|
No.
|
Letak Poros
|
Roda Gigi
|
Keterangan
|
3.
|
Roda gigi dengan poros silang
|
Roda gigi miring silang (i)
Batang gigi miring silang
|
Kontak titik
Gerakan lurus dan berputar
|
Roda gigi cacing silindris (j)
Roda gigi cacing selubung ganda (globoid) (k)
Roda gigi cacing samping
| | ||
Roda gigi hiperboloid
Roda gigi hipoid (l)
Roda gigi permukaan silang
| |
Tabel 1.
Klasifikasi Roda Gigi
Gambar 1.
Klasifikasi Roda Gigi
Roda gigi pada umumnya dapat dibagi menjadi empat jenis, yaitu :
a. Roda gigi lurus (Spurs gear)
Roda
gigi lurus, yaitu suatu elemen mesin yang berfungsi sebagai penerus
daya dan putaran dari poros penggerak ke poros yang digerakkan tanpa
terjadi slip, dimana sumbu kedua poros tersebut terletak saling sejajar.
Roda gigi ini bersifat tetap yang mana dalam artinya tidak dapat dilepas pada saat mesin dalam keadaan berputar.
b. Roda gigi miring (Helical)
Roda
gigi miring yaitu elemen mesin yang mempunyai jalur gigi yang membentuk
ulir pda siloinder jarak bagi, berfungsi sebagai penghubung antara roda
gigi yang digerakkan dengan roda gigi penggerak dengan putaran dan daya
yang sama serta dapat dilepaskan dari kedua.
c. Roda gigi Cacing
Roda
gigi ini meneruskan putaran dengan perbandingan reduksi yang besar.
Tetapi untuk beban yang besar roda gigi cacing dapat dipergunakan dengan
perbandingan sudut kontak yang lebih besar. Roda gigi ini meliputi roda
gigi cacing slindris, selubung ganda (globoid), roda gigi cacing samping.
d. Roda gigi kerucut
Merupakan
roda gigi yang paling sering dipaka tetapi roda gigi ini sangat berisik
dengan perbandingan kontak yang kecil, macam-macam roda gigi ini
meliputi roda gigi kerucut lurus, spiral, miring, Zerol.
B. Tata Nama Roda Gigi
Terminologi dari roda gigi digambarkan pada (Gambar 2). Lingkaran Puncak (pitch circle) dari sepasang roda gigi yang berpasangan adalah saling bersinggungan satu terhadap yang lain.
Gambar 2.
Tata Nama Roda Gigi
Pinyon adalah roda gigi yang terkecil diantara dua roda gigi yang berpasangan. Yang lebih besar sering disebut Roda Gigi (Gear).
Jarak Lengkung Puncak (circular pitch),
p adalah jarak yang diukur pada lingkaran puncak, dari satu titik pada
sebuah gigi ke suatu titik yang berkaitan pada gigi di sebelahnya. Jadi
jarak lengkung puncak adalah sama dengan jumlah tebal gigi (tooth-thickness) dan lebar antara (width of space).
Modul (module), m adalah perbandingan antara diameter puncak dengan jumlah gigi. Modul adalah indeks dari ukuran gigi pada standar SI.
Puncak diametral (diametral pitch),
P adalah perbandingan antara jumlah gigi pada roda gigi dengan diameter
puncak. Atau kebalikan dari module. Puncak diametral dinyatakan dalam
jumlah gigi per inci (dalam satuan Inggris).
Addendum a adalah jarak radial antara bidang atas (top land) dengan lingkaran puncak. Dedendum b adalah jarak radial dari bidang bawah (bottom land) ke lingkaran puncak. Tinggi keseluruhan (whole depth) ht adalah jumlah addendum dan dedendum.
Lingkaran kebebasan (clearance circle) adalah lingkaran yang yang bersinggungan dengan lingkaran addendum dari pasangan roda gigi tersebut. Kebebasan (clearance), c adalah an-punggung (bock-lash)
adalah besaran yang diberikan oleh lebar antara dari satu roda gigi
kepada tebal gigi dari roda gigi pasangannya diukur pada lingkaran
puncak.
C. Roda Gigi Kerucut
Roda
gigi yang termasuk dasar adalah roda gigi dengan poros sejajar, dan
dari jenis ini yang paling dasar adalah roda gigi lurus. Namun, bila
diingini transmisi untuk putaran tinggi, daya besar dan bunyi kecil
antara dua poros sejajar, pada umumnya roda gigi yang dipakai adalah
roda gigi miring.
Sedangkan
untuk roda gigi kerucut biasanya dipakai untuk memindahkan gerakan
antara poros yang berpotongan. Dengan sudut perpotongan antara kedua
poros sebesar 90°. Namun roda gigi bisa dibuat untuk semua ukuran sudut.
Giginya bisa dituang, dimilling, atau dibentuk.
Jarak Kebebasan pada roda gigi kerucut adalah merata (Uniform Clearance).
Roda
gigi kerucut lurus adalah jenis roda gigi kerucut yang mudah dan
sederhana pembuatannya dan memberikan hasil yang baik dalam pemakaiannya
bila dipasangkan secara tepat dan teliti. Sama halnya dengan roda gigi
lurus, roda gigi ini menjadi bising pada harga kecepatan garis puncak
yang tinggi.
1. Profil Roda Gigi Kerucut Lurus
Sepasang
roda gigi kerucut yang saling berkait dapat diwakili oleh dua bidang
kerucut dengan titik puncak yang berhimpit dan saling menggelinding
tanpa slip. Kedua bidang kerucut ini disebut “kerucut jarak bagi”.
Besarnya sudut puncak kerucut merupakan ukuran bagi putaran
masing-masing porosnya. Roda gigi kerucut yang alur giginya lurus dan
menuju ke puncak kerucut dinamakan “roda gigi kerucut lurus”. Keterangan
lebih lanjutnya dapat dilihat pada (Gambar 3).
Gambar 3.
Nama Bagian-bagian Roda Gigi Kerucut
Sumbu
poros pada roda gigi kerucut biasanya berpotongan dengan sudut 90°.
Bentuk khusus dari roda gigi kerucut dapat berupa “roda gigi miter” yang
mempunyai sudut kerucut jarak bagi sebesar 45° dan roda gigi mahkota
dengan sudut kerucut jarak bagi sebesar 90°. Dimana diperlihatkan pada
(Gambar 4).
Gambar 4.
Roda Gigi Kerucut Istimewa
Sudut puncak pada roda gigi kerucut dapat dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :
Berikut ini adalah gambar roda gigi dan pinyon kerucut lurus.
Gambar 5.
Roda Gigi Dan Pinyon Kerucut Lurus
Gigi
lurus standar dari roda gigi kerucut dipotong dengan menggunakan sudut
tekan 20°, addendum dan dedendum yang tidak sama, dan kedalaman gigi
yang penuh. Hal ini menambah perbandingan kontak, menghindari kurang
potong, dan menambah kekuatan dari pinyon.
Pada
suatu pemasangan roda gigi kerucut yang khas yaitu satu diantara luar
dari bantalan. Ini berarti bahwa lendutan poros bisa lebih nyata dan
mempunyai pengaruh yang lebih besar dari pada persinggungan gigi
tersebut. Kesulitan yang timbul dalam memperkirakan tegangan pada gigi
roda gigi kerucut adalah bahwa gigi ini berbentuk tirus. Jadi untuk
mendapatkan persinggungan garis yang sempurna melalui pusat kerucut gigi
tersebut haruslah melentur yang lebih besar dibandingkan pada ujung
yang kecil. Untuk mendapatkan kondisi ini memerlukan adanya keseimbangan
yang lebih besar pada ujung yang besar. Karena variasi beban di
sepanjang muka gigi ini, maka dianjurkan untuk lebar muka sedikit
pendek.
2. Cara Kerja Alat Pemarut Es
Cara
pengoperasian alat pemarut es mekanik adalah dengan cara menghubungkan
motor dengan sumber arus, motor tersebut menghasilkan daya yang kemudian
dittansmisikan ke pully alat pemarut es melalui sabuk. Daya yang
ditransmisikan oleh sabuk pemutar poros horizontal. Roda
gigi kerucut yang dipasang pada poros tersebut akan ikut berputar dan
akan mengerakkan pinyon yang terhubung dengan roda gigi. Pada diameter
dalam dari pinyon dimasukkan batang penekan dan diberi pasak. Batang
penekan berulir memutar turun karena diberi pasangan, yaitu roda gigi
miring yang letaknya di atas pinyon dan dikunci oleh baut pengunci roda
gigi miring. Batang penekan berulir turun sambil memutar balok es. Pada
landasan tempat balok es tersebut diputar terdapat mata pisau bergigi
pada suatu tempat dan diberi lubang persegi empat untuk menurunkan
potongan-potongan es. Balok es yang berputar akan menjadi
potongan-potongan kecil yang kemudian akan turun melalui lubang ke
tempat penadah. Jika balok es sudah menjadi tipis, maka pedal gas akan
dilepas untuk menghentikan kerja dari alat tersebut. Kemudian baut
pengunci dari roda gigi dikendurkan dan dengan memutar roda kemudi yang
dihubungkan dengan roda gigi miring pada pinyon sehingga akan memutar
batang penekan berlawanan arah kerja tadi, maka batang penekan berulir
akan naik ke atas ke posisi semula.
Gambar 6.
Alat Pemarut Es Mekanik
Keterangan gambar pemarut es mekanik adalah :
1. Roda gigi miring
2. Batang tekan
3. Pinyon kerucut
4. Roda gigi kerucut
5. Poros
6. Pasak
7. Bantalan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar