RNAV
Perbandingan rute pesawat, tanpa RNAV dan dengan RNAV
Gambar dari : ICAO PBN (Performance Based Navigation) manual final draft
Tanpa RNAV, pesawat harus terbang dalam lintasan yang mengikuti posisi stasiun navigasi bumi.Gambar dari : ICAO PBN (Performance Based Navigation) manual final draft
Dengan memakai RNAV, pesawat dapat terbang dalam lintasan yang lebih efisien. Tidak harus melintasi stasiun2x navigasi di bumi, namun cukup melintasi titik2x imajiner yang disebut waypoints.
Sistem RNAV akan mentukan posisi dan kecepatan pesawat dengan memakai acuan dari data yang dipancarkan stasiun navigasi (VOR,DME, ADF). Atau memakai sistem GPS (Global Position Systems) atau INS (Inertial Navigation Systems) , atau kombinasi semuanya.
Gambar diatas adalah gambaran dari sistem RNAV yang terdapat di pesawat. Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, input navigation sensor bisa berasal dari stasiun navigasi bumi (VOR, DME, ADF ), INS ataupun GPS.
Untuk pesawat Boeing 737, fungsi RNAV dilakukan oleh FMC (Flight Management Computer)
Sistem RNAV akan memberikan pedoman (guidance) kepada pilot melalui navigation display. Biasanya akan berbentuk peta digital dengan simbol pesawat, rencana rute yang akan dilewati, dan tanda2x navigasi lain semisal airports, stasiun navigasi atau waypoints.
Tampilan navigation display untuk pesawat 737 NG
Gambar dari : http://www.b737.org.uk/navigation.htm
RNAV juga dapat terhubung dengan sistem autopilot pesawat untuk memberikan automatic guidance.Gambar dari : http://www.b737.org.uk/navigation.htm
RNP
RNP merupakan kepanjangan dari Required Navigation Performance.Menurut FAA AC (Advisory Circular) 90-105 pengertian RNP adalah sbb :
RNP is a statement of the 95 percent navigation accuracy performance that meets a specified value for a particular phase of flight or flight segment and incorporates associated on-board performance monitoring and alertingfeatures to notify the pilot when the RNP for a particular phase or segment of a flight is not being met.
Jadi, RNP adalah suatu pernyataan mengenai performa navigasi pesawat dalam menjaga posisi pesawat terhadap lintasannya (dalam sumbu horizontal) selama terbang. Kemampuan ini minimal mempunyai akurasi sebesar 95 % dari keseluruhan waktu terbang.
Sama seperti RNAV, RNP juga mempunyai spesifikasi tertentu. Spesifikasi ini menunjukkan nilai yang harus dijaga selama pesawat melintasi suatu lintasan.
Lebar lintasan untuk RNP-5
Gambar dari : http://www.iasa.com.au/folders/Breaking_News/RNP-1.html
Semisal sebagai contoh adalah RNP-5. Berarti pesawat harus dapat
mempertahankan posisinya terhadap lintasan dengan simpangan maksimal
sebesar 5 NM (Nautical Miles). Baik simpangan ke kanan maupun
kekiri. Sehingga total lebar lintasan yang diperbolehkan untuk pesawat
itu adalah sebesar 10 NM.Gambar dari : http://www.iasa.com.au/folders/Breaking_News/RNP-1.html
RNP dikembangkan dari sistem RNAV dengan tambahan kemampuan untuk memeriksa performa akurasi pesawat dan juga peringatan ke pilot apabila akurasi tersebut tidak terpenuhi.
Tampilan RNP dan ANP (actual navigation performance) untuk pesawat 737 NG
Gambar dari : http://www.b737.org.uk/navigation.htm
Pada gambar diatas terlihat nilai RNP yang ingin dicapai, juga nilai
aktual (estimasi) dari performa navigasi. Dengan adanya display ini,
maka flight crew dapat mengetahui performa navigasi dari pesawat.Gambar dari : http://www.b737.org.uk/navigation.htm
Manfaat dari adanya RNP ini, salah satunya adalah untuk menambah jalur yang bisa dilalui pesawat dalam suatu rute. Penambahan jalur ini dengan mengurangi separasi di sumbu horizontal .
NOTE: Untuk sumbu vertikal memakai prosedur RVSM.
Pada gambar terlihat, sebelum penerapan RNP separasi antara pesawat dalam sumbu horizontal sebesar 60 – 100 NM. Sedangkan dengan RNP dipangkas hanya menjadi 20-24 NM.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar